Bernard Hopkins Jr. berdiri sebagai salah satu tokoh tinju paling sukses dan bertahan lama selama tiga dekade terakhir. Dikenal karena gaya tinju strategis dan defensifnya, Hopkins telah memegang beberapa kejuaraan dunia dalam dua kelas berat, dan namanya terukir dalam sejarah olahraga tersebut.
Kehidupan Awal dan Titik Balik
Lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Philadelphia, Pennsylvania, Hopkins mengalami masa kecil yang penuh gejolak, ditandai dengan kejahatan jalanan dan hukuman penjara pada usia 17 tahun karena perampokan bersenjata. Selama di penjara, ia menemukan tinju, olahraga yang mengubah hidupnya secara drastis. Setelah dibebaskan pada tahun 1988, Hopkins menjadi petinju profesional dan memulai perjalanan penuh tekad dan kerja keras untuk meraih kesuksesan di ring tinju.
Dominasi di Divisi Kelas Menengah
Hopkins menorehkan prestasi signifikan di divisi kelas menengah. Ia memenangkan gelar kelas menengah USBA dan akhirnya menjadi juara kelas menengah IBF pada tahun 1995. Kehebatannya membuatnya menjadi juara kelas menengah tak terbantahkan dari tahun 2001 hingga 2005, menyatukan keempat gelar tinju utama dengan mengalahkan Keith Holmes, FĂ©lix Trinidad, dan Oscar De La Hoya.
Pertahanan Gelar dan Prestasi Bersejarah
Hopkins mencetak rekor divisi dengan 20 kali mempertahankan gelar juara dan dikenal karena pertahanan, kecepatan, kekuatan, dan keterampilannya yang sempurna dalam melakukan pukulan balik. Pada tahun 2011 dan 2012, ia melanjutkan warisannya dengan memenangkan gelar juara di divisi kelas berat ringan, menjadi petinju tertua yang pernah memenangkan gelar juara dunia pada usia 48 tahun dan petinju tertua yang menyatukan sabuk juara pada usia 49 tahun.
Pertarungan yang Berkesan
Salah satu pertarungan Hopkins yang paling berkesan adalah pertandingannya tahun 2004 melawan Oscar De La Hoya. Pertarungan tersebut, yang terkenal karena keputusan De La Hoya untuk menghadapi Hopkins dari jarak dekat alih-alih mengandalkan kelincahannya yang biasa, mencapai puncaknya di ronde kesembilan saat Hopkins memberikan pukulan KO yang dahsyat. Pertarungan ini semakin mengukuhkan status Hopkins sebagai juara tak terbantahkan.
Karier Selanjutnya dan Advokasi
Setelah kehilangan sabuk kelas menengahnya kepada Jermain Taylor pada tahun 2005, Hopkins pindah ke kategori kelas berat ringan dan terus mengumpulkan kemenangan atas lawan-lawan terkenal seperti Roy Jones Jr. dan Jean Pascal. Ia pensiun pada tahun 2016 dengan rekor yang mengesankan, yakni 55 kali menang, 8 kali kalah, dan 2 kali seri. Dikenal karena advokasinya terhadap korupsi dan praktik tidak etis dalam tinju, Hopkins telah menyuarakan pendapatnya dalam berbagai isu yang berdampak pada olahraga tersebut.
Warisan dan Pengakuan
Pada tahun 2023, Bernard Hopkins akan dilantik ke dalam Philadelphia Sports Hall of Fame, sebagai bukti atas kariernya yang luar biasa dan kontribusinya yang signifikan terhadap tinju. Pelantikan ini menyoroti keterampilan, dedikasi, dan dampaknya yang abadi pada olahraga ini, yang menandai momen pengakuan dan penghargaan yang penting bagi petinju hebat tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kekayaan bersih tokoh-tokoh berpengaruh di berbagai industri, kunjungi halaman arsip kategori kekayaan bersih kami.
Kategori | Rincian |
---|---|
Nama lengkap | Bernard Hopkins Jr. |
Tanggal lahir | 15 Januari 1965 |
Tempat Lahir | Philadelphia, Pensylvania |
Debut Profesional | Tahun 1988 |
Gelar Kelas Menengah | USBA, IBF, Terpadu (2001-2005) |
Pembelaan Gelar | 20 |
Gelar Kelas Berat Ringan | Tahun 2011, 2012 |
Kemenangan Gelar Tertua | 48 tahun |
Pertarungan Paling Berkesan | 2004 melawan Oscar De La Hoya |
Masa pensiun | Tahun 2016 |
Catatan Karier | 55 menang, 8 kalah, 2 seri |
Pembelaan | Melawan korupsi dan praktik tidak etis dalam tinju |
Pelantikan Hall of Fame | 2023, Hall of Fame Olahraga Philadelphia |